Gugup itu Wajar Kok !

Setiap malam jum’at, saya ada jadwal pengajian. Jadwal pengajian biasanya diisi dengan tilawah al-qur’an secara bergantian dan ceramah dari pak Ustadz. Tapi, dimulai malam jum’at kemarin, jadwalnya ditambah dengan kuliah tujuah menit (kultum) dari peserta secara bergantian dan hafalan al-qur’an.

Kebetulan malam jum’at kemarin, saya mendapat giliran pertama untuk mengisi kultum. Apakah ini bermasalah untuk saya ? Ya,hal seperti ini memang selalu jadi masalah buat saya. Berhubung terakhir kali kultum itu pada saat saya kelas 5 SD. Dan memang saya tidak terbiasa untuk berbicara tentang agama di depan umum. Berbicara di depan beberapa orang saja selalu membuat saya gugup, apalagi ini. Sudah harus berbicara di depan umum, eh… materinya pun harus membicarakan tentang agama. Dobel gugup deh jadinya 🙂

Jadi, sebelum hari H, saya sibuk mencari referensi tentang kultum, bagaimana cara membuka kultum, doa apa yang harus dibaca, sampai mencari referensi untuk bahan yang akan disajikan. Jadi ada sekitar 1 minggu untuk mempersiapkannya. Beberapa kali saya berlatih kultum dikamar kosan.

Niat awalnya mungkin ketika kultum nanti saya hanya tinggal membacakan saja materi yang saya dapat dari internet. Jadi, waktu persiapan yang tersedia memang tidak saya manfaatkan secara maksimal. Hanya tinggal baca, saya pikir. Jadi, berlatih sekedarnya saja lah.

Pada saatnya tiba, ternyata tidak terlalu “mengerikan”.  Awal-awalnya saja agak kaku, tapi selanjutnya, ya biasa saja (malah, waktu itu tidak hanya sekedar membaca, tapi bisa sedikit berimprovisasi). Dan sebenarnya saya sudah tahu itu, tapi kenapa tiap kali akan tampil di depan umum, pasti ada perasaan gugup ya ? Ah, itu pun lumrah saja. Banyak  juga kok saya dapat informasi bahwa motivator yang sudah terbiasa berbicara di depan banyak orang pun masih suka gugup ketika akan memulainya. Jadi bisa simpulkan bahwa gugup itu wajar, setelah melewati “masa-masa kritis” keadaan pasti akan terkendali.

Bagi kawan-kawan yang belum terbiasa berbicara di depan banyak orang, mungkin perasaan gugup, keringat dingin pastilah hadir ketika akan memulai.

Kalau boleh saya member sedikit saran, yakinkan dalam diri bahwa perasaan gugup itu manusiawi.  Ketika Anda menyakini itu, akhirnya akan menyikapi perasaan gugup dengan sewajarnya. Dan akhirnya, Anda dengan mudah bisa melewati fase pertama, dimana merupakan fase kritis ketika berkomunikasi di depan banyak orang. Jadi, lakukan saja. Situasinya juga tidak akan “semengerikan” seperti apa yang Anda pikirkan sebelumnya kok.

So, just relax and enjoy that moment.

Yang harus diperhatikan selanjutnya adalah lakukan persiapan sebaik mungkin dan teruslah berlatih. Siapa tahu aja nanti diperlukan ketika di undang sebagai motivator… hehe.  Apalagi sekarang saya sedang menjalani bisnis jaringan. Berbicara di depan umum harus terus dilatih.

Salam Bahagia,
Octa Dwinanda

9 thoughts on “Gugup itu Wajar Kok !”

  1. Gugup itu pertanda peningkatan kualitas suatu aktifitas diri mas. Soo tetap jaga aja spiritnya n also sikapi gugup dengan latihan yg rutin biar g gugup lagi.

    1. kalau latihan untuk ngilangin gugup susah deh mas… Jadi dibiarin aja deh… yang penting diperbaiki persiapannya dan terus latihan…

  2. saya juga mbak punya masalah kalau berkaitan dengan bicara didepan banyak orang…dan saya yakin, mungkin kalau mengenai kultum, mbak pasti bisa kalau suasananya g formal, seperti berkumpul bersama teman….
    tapi kalau pengajian dan yang seperti ini,,kayaknya kita sama deh mbak..

    1. hahaha…. udah berjuta-juta orang kecele… saya ini laki2 tulen 1 istri 2 anak… jadi panggilnya jangan mba ya…. hehe

      sepertinya sih gitu mas Endy…. memang harus terus dilatih…

  3. Bener mas, saya kira pak presiden sekalipun juga akan mengalami gugup ketika dia menghadapi sebuah kondisi dimana dirinya kurang percaya diri atau tertekan.. thanks :ehm:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *