Sebagai manusia pastilah tidak lepas dari kesalahan . Sebagai rakyat biasa, pemimpin, pengusaha, karyawan, bahkan Nabi pun tidak luput dari itu. Seberapapun ketatnya kita menjaga untuk tidak berbuat salah atau dosa, pastilah akhirnya terpeleset juga. Entah itu kesalahan yang disadari atau yang tidak disadari.
Menurut saya ada berbagai sebab kenapa manusia itu tidak luput dari kesalahan. Pertama, kesalahan terjadi karena memang ilmu yang dimiliki belum cukup. Misalnya, karena ketidaktahuan kita terhadap suatu hukum syariah, tanpa disadari sebenarnya kita telah melakukan kesalahan. Contohnya, ada seseorang yang tidak mengerti haramnya daging ular untuk dikonsumsi, tapi karena memang dia tidak pernah diajarkan atau diberitahu tentang keharaman daging hewan melata untuk dikonsumsi, tanpa disadari karena ketidaktahuannya itu dia berbuat salah.
Kedua, kesalahan terjadi karena kita terbiasa meremehkan kesalahan-kesalahan kecil. Contoh, Ada orang yang terbiasa menggunjingkan orang lain. Tapi karena sudah terbiasa, dia menganggap itu biasa-biasa saja, bahkan mungkin terasa hambar rasanya seandainya sehari saja tidak bergunjing.
Ketiga, kesalahan terjadi karena pergaulan. Ada saja orang yang karena merasa tidak enak atau karena alasan solidaritas membuat dia “terpaksa” melakukan kesalahan. Misalnya, di dalam sebuah komunitas, ketika semua anggota komunitas tersebut meminum minuman keras, mau tidak mau dia harus ikut melakukan itu.
Keempat, kesalahan karena budaya. di daerah-daerah tertentu atau di sebuah keluarga, ada yang masih sangat memegang teguh budayanya. Dan karena tuntutan budaya yang sudah terjadi turun-menurun tersebut, kesalahan sudah tidak lagi terlihat sebagai suatu kesalahan. Misalnya, ada budaya yang mengharuskan menyiapkan sebutir telur dan ayam putih untuk ditaruh dibelakang pelaminan sebuah pernikahan. Menurut saya ini adalah kesalahan, bahkan ini ada sebuah dosa besar, tapi karena sudah menjadi budaya, perbuatan dosa itu sudah tidak lagi terlihat sebagai dosa.
Sebenarnya masih banyak lagi penyebab kenapa manusia sepanjang hidupnya tidak akan pernah luput dari kesalahan atau dosa. Artinya, setiap hari, setiap jam ,setiap detik, manusia akan selalu dibayang-bayangi oleh dosa. Apabila tidak waspada, pastilah kita akan menjadi manusia yang berlumuran dosa.
Nah, untuk menyikapi ini, ada solusi yang saya dapatkan dari khotbah Jum’at beberap minggu yang lalu. Dalam khotbah tersebut, khotib mengatakan bahwa setiap kesalahan atau dosa itu harus segera diikuti dengan kebaikan. Misalnya, ketika kita tidak sholat tepat waktu, segera ikuti dengan menyisihkan 5000 perak untuk kemudian disedekahkan (ini sekedar contoh ya). Atau tanpa sadar kita bergunjing, setelah menyadari kesalahan kita, segera lanjutkan dengan mengirimkan kata-kata motivasi melalui SMS atau BBM kepada teman-teman kita. Setuju dengan apa yang diutarakan khotib diatas. Saya pikir apabila ini selalu diterapkan, insyaAllah timbangan kebaikan kita akan lebih berat dari pada dosa kita. Atau paling tidak, kita jadi terbiasa untuk selalu berbuat baik, meskipun diawali dengan berbuat salah.
Bagaimana menurut kawan-kawan ?
Salam Bahagia,
Octa Dwinanda
kesalah terjadi bukan karna ada niat,tpi karna ada ksempatan.. waspadalah! 😀
yap….. kesempatan selalu ada setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik 🙂