Ada seorang anak “kaya” yang dibiasakan hidup serba ada yang selalu dimanja oleh orang tuanya. Setiap permintaannya selalu di kabulkan oleh orang tuanya. Ingin mobil, tinggal minta. Ingin jalan-jalan keluar negeri tinggal minta.
Disatu sisi, ada seorang anak “miskin” yang hidup serba kekurangan. Apa yang diinginkannya harus dicapai dengan bersusah payah. Ingin sebuah sepatu baru, dia harus berjualan koran atau menjadi kuli di pasar. Ingin membeli sepeda, harus bekerja ekstra lebih keras lagi.
Mana yang akan menjadi orang sukses ?
Sebenarnya yang menjadikan seseorang itu sukses atau tidak bukan dilihat apakah dia berasal dari keluarga kaya atau miskin. Bukan berarti sukses hanyalah milik orang kaya saja. Bukan berari sukses hanyalah orang-orang berduit saja. Atau kesuksesan itu hanyalah untuk orang-orang yang sudah hidup susah sejak dia kecil.
Bukan dari keluarga berada atau dari keluarga berkurangan yang menjadi tolok ukur berhasilnya seseorang. Tapi dilihat dari kemampuan seseorang untuk menghadapi dan menyikapi kesulitan.
Seseorang yang selalu diberi kemudahan tanpa dibiasakan untuk berani menghadapi kesulitan, ketika suatu saat dia mengalami kesulitan, kemungkinan besar dia akan gagal untuk melaluinya. Makin sering orang seperti ini mengalami kesulitan, makin terpuruk dia.
Sebaliknya, seseorang yang terbiasa mengalami kesulitan dan berani menghadapinya, ketika suatu saat dia mengalami kesulitan baru, kemungkinan besar dia akan berhasil untuk melaluinya. Makin sering orang seperti ini menghadapi kesulitan, makin mahir dia dalam memecahkan segala macam masalah.
Orang sukses adalah orang yang sadar bahwa kesulitan bukanlah penghalang, tapi merupakan suatu tantangan yang harus dia hadapi, karena orang seperti ini mempunyai keyakinan bahwa setiap ada kesulitan dan dia berani menghadapinya lalu kemudian berhasil, ini akan menaikkan derajatnya.
Seperti disaat Allah SWT menurunkan musibah kepada hambanya. Sebenarnya ini adalah cara Allah untuk mengetahui seberapa pantaskah seorang hamba diangkat derajat kemuliannya ke level yang lebih tinggi. Disaat terkena musibah, kemudian seorang hamba berani menghadapinya dengan selalu bersabar, bertawakal dan berusaha untuk bangun dari keterpurukannya, sesungguhya Allah telah menaikkan derajat kemuliaannya.
Maka bersyukurlah ketika terkena musibah atau kesulitan.
Sebenarnya tulisan ini terinspirasi karena masalah yang menimpa blog saya (sekarang sudah tidak online) beberapa waktu yang lalu. Karena kecerobohan, blog saya itu tidak dapat diakses. Yang terpikirkan pada saat itu, HABIS SUDAH !!!! Blog yang sudah hampir dua bulan ini saya bangun, harus dimulai dari nol lagi.
Tapi sekejab saja pikiran saya berubah. Justru inilah saatnya untuk mengetahui lebih dalam tentang wordpress dan mySQL database. Inilah saatnya menggali lebih dalam tentang file-file php yang berhubungan dengan ini.
Dengan tekad yang kuat untuk menghadapi kesulitan ini dan bantuan dari teman-teman, akhirnya kesulitan ini bisa dilewati dan blog saya itubisa diakses kembali.
Bersyukur pada Allah SWT. Dia memberi kesulitan itu, agar saya bisa belajar dan akhirnya menaikkan level pemahaman saya terhadap wordpress dan mySQL database.
Tapi ingat, jangan pernah sekalipun untuk meminta kesulitan dariNYA. Terlalu sombong rasanya seandainya kita berharap untuk mendapatkan sebuah kesulitan untuk menaikkan derajat kita, seakan-akan kita menantang Sang Pencipta. Bahkan terkesan meremehkan.
Hadapilah sebuah kesulitan. Tapi jangan pernah menantang sebuah kesulitan. Karena kita tidak akan pernah tahu sebesar apa kesulitan itu. dan bersyukurlah ketika mendapatkan kesulitan.
Salam Bahagia,
Octa Dwinanda
NB: Tulisan diatas sasya copas dari blog saya terdahulu yang sekarang sudah tidak online lagi
Masalah itu sesuatu yang mendewasakan. Begitu banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik, apatah lagi oleh orang-orang yang berpikir. So, kita jangan pernah takut apalagi lari dari masalah yang ada, karena di situlah kita diuji sejauh mana kesabaran dan kematangan kita dalam menghadapi masalah.
setuju mas…
setiap manusia pasti mempunyai kesulitan dalam hidupnya tidak akan mungkin manusia tidak mempunyai kesulitan pasti punya. jangan jadi kan kesulitan sebagai bahan eluhan dan putus asa. jadikan kesulitan sebagai dorongan atau motifasi .
setuju mas…